Trace Id is missing
Lompati ke konten utama
Microsoft Security

Apa itu pengelolaan kerentanan?

Pengelolaan kerentanan adalah pendekatan berbasis risiko untuk menemukan, memprioritaskan, serta meremediasi kerentanan dan kesalahan konfigurasi.

Penjelasan tentang pengelolaan kerentanan

Pengelolaan kerentanan adalah proses berkelanjutan, proaktif, dan sering kali otomatis yang melindungi sistem komputer, jaringan, dan aplikasi perusahaan Anda dari serangan cyber dan pelanggaran data. Oleh karena itu, proses tersebut merupakan bagian penting dari program keamanan secara keseluruhan. Dengan mengidentifikasi, menilai, dan mengatasi potensi kelemahan keamanan, organisasi dapat mencegah serangan dan meminimalkan kerusakan jika terjadi serangan.

Tujuan pengelolaan kerentanan adalah mengurangi paparan risiko organisasi secara keseluruhan dengan mengurangi kerentanan sebanyak mungkin. Hal ini dapat menjadi tugas yang menantang, mengingat banyaknya potensi kerentanan dan terbatasnya sumber daya yang tersedia untuk remediasi. Pengelolaan kerentanan harus menjadi proses yang berkelanjutan untuk menghadapi ancaman baru atau yang sedang terjadi, serta lingkungan yang terus berubah.

Cara kerja pengelolaan kerentanan

Pengelolaan ancaman dan kerentanan menggunakan berbagai alat dan solusi untuk mencegah dan mengatasi ancaman cyber. Program pengelolaan kerentanan yang efektif biasanya mencakup komponen berikut:

Penemuan dan inventaris aset
Tim TI bertanggung jawab untuk melacak dan menjaga catatan semua perangkat, perangkat lunak, server, dan lainnya di seluruh lingkungan digital perusahaan, tetapi hal ini dapat menjadi sangat kompleks karena banyak organisasi memiliki ribuan aset di beberapa lokasi. Itulah sebabnya profesional TI beralih ke sistem manajemen inventaris aset, yang membantu memberikan visibilitas tentang aset yang dimiliki perusahaan, lokasinya, dan bagaimana aset tersebut digunakan.

Pemindaian kerentanan
Pemindai kerentanan biasanya menjalankan serangkaian pengujian terhadap sistem dan jaringan untuk mencari kelemahan atau kekurangan umum. Pengujian tersebut dapat mencakup upaya untuk mengeksploitasi kerentanan yang diketahui, menebak kata sandi default atau akun pengguna, atau hanya mencoba mendapatkan akses ke area terbatas.

Pengelolaan patch
Perangkat lunak pengelolaan patch adalah alat yang membuat sistem komputer organisasi tetap mutakhir dengan penambal keamanan terbaru. Sebagian besar solusi pengelolaan patch akan memeriksa pembaruan secara otomatis dan memberi tahu pengguna ketika pembaruan tersedia. Sistem pengelolaan patch tertentu juga mempermudah perlindungan sejumlah besar mesin dengan memungkinkan penyebaran patch di beberapa komputer dalam organisasi.

Pengelolaan Konfigurasi
Perangkat lunak Manajemen Konfigurasi Keamanan (SCM) membantu memastikan bahwa perangkat dikonfigurasi dengan cara yang aman, perubahan pada pengaturan keamanan perangkat dilacak dan disetujui, serta sistem telah mematuhi kebijakan keamanan. Banyak alat SCM mencakup fitur yang memungkinkan organisasi memindai perangkat dan jaringan untuk menemukan kerentanan, melacak tindakan remediasi, dan membuat laporan tentang kepatuhan kebijakan keamanan.

Security incident and event management(SIEM)
Perangkat lunak SIEM  menggabungkan informasi dan kejadian keamanan organisasi secara real time. Solusi SIEM dirancang untuk memberikan visibilitas kepada organisasi tentang semua hal yang terjadi di seluruh infrastruktur digital mereka, termasuk infrastruktur TI. Hal ini termasuk pemantauan lalu lintas, pengidentifikasian perangkat yang mencoba terhubung ke sistem internal, pelacakan aktivitas pengguna, dan banyak lagi.

Uji penetrasi
Perangkat lunak uji penetrasi dirancang untuk membantu profesional TI menemukan dan mengeksploitasi kerentanan di sistem komputer. Biasanya, perangkat lunak uji penetrasi memudahkan peluncuran serangan dan melihat hasilnya dengan menyediakan antarmuka pengguna grafis (GUI). Beberapa produk juga menawarkan fitur otomatisasi untuk membantu mempercepat proses pengujian tersebut. Penguji dapat melakukan simulasi serangan untuk mengidentifikasi kelemahan dalam sistem yang dapat dieksploitasi oleh penyerang di dunia nyata.

Inteligensi ancaman
Perangkat lunak perlindungan terhadap ancaman  menyediakan kemampuan untuk melacak, memantau, menganalisis, dan memprioritaskan potensi ancaman guna melindungi organisasi dengan lebih baik. Solusi ini membantu perusahaan mengidentifikasi tren dan pola yang dapat mengindikasikan pelanggaran atau serangan keamanan di masa mendatang dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti database eksploit dan saran keamanan.

Kerentanan remediasi 
Remediasi dilakukan dengan memprioritaskan kerentanan, mengidentifikasi langkah berikutnya yang sesuai, dan membuat tiket remediasi sehingga tim TI dapat menjalankannya. Terakhir, pelacakan remediasi adalah alat penting untuk memastikan kerentanan atau kesalahan konfigurasi ditangani dengan benar.

Siklus hidup pengelolaan kerentanan

Siklus hidup pengelolaan kerentanan terdiri dari enam fase utama. Organisasi yang ingin menerapkan atau meningkatkan program pengelolaan kerentanan dapat mengikuti langkah-langkah berikut.

  • Fase 1: Penemuan

    Buat inventaris aset yang lengkap di seluruh jaringan organisasi. Kembangkan acuan dasar untuk program keamanan Anda dengan mengidentifikasi kerentanan pada jadwal otomatis sehingga dapat mencegah ancaman terhadap informasi perusahaan.

  • Fase 4: Pelaporan

    Selanjutnya, berdasarkan hasil penilaian, tentukan berbagai tingkat risiko yang terkait dengan setiap aset. Kemudian, dokumentasikan rencana keamanan Anda dan laporkan kerentanan yang diketahui.

  • Fase 2: Prioritas aset

    Tetapkan nilai yang mencerminkan tingkat kekritisan setiap grup aset. Hal ini akan membantu Anda memahami grup mana yang memerlukan lebih banyak perhatian dan menyederhanakan proses pengambilan keputusan terkait alokasi sumber daya.

  • Fase 5: Remediasi

    Setelah mengetahui kerentanan mana yang paling mendesak bagi bisnis Anda, mulailah perbaiki dari kerentanan yang paling berisiko.

  • Fase 3: Penilaian

    Bagian ketiga dari siklus hidup pengelolaan kerentanan adalah menilai aset untuk memahami profil risikonya masing-masing. Hal ini memungkinkan Anda untuk menentukan risiko yang harus dihilangkan terlebih dahulu berdasarkan berbagai faktor, termasuk keparahan dan kerentanannya, tingkat ancaman, serta klasifikasi.

  • Fase 6: Verifikasi dan pemantauan

    Fase terakhir dari proses pengelolaan kerentanan mencakup penggunaan audit reguler dan tindak lanjut proses untuk memastikan bahwa ancaman telah hilang.

Keuntungan pengelolaan kerentanan

Pengelolaan kerentanan membantu bisnis mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah keamanan agar tidak menjadi masalah keamanan cyber yang serius. Pengelolaan kerentanan dapat mencegah rusaknya reputasi dan pendapatan perusahaan dengan mencegah pelanggaran data dan insiden keamanan lainnya.

Selain itu, pengelolaan kerentanan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap berbagai standar dan peraturan keamanan. Terakhir, pengelolaan kerentanan dapat membantu organisasi memahami postur risiko keamanannya dan juga bagian yang perlu diperbaiki.

Strategi keamanan cyber di dunia modern yang sangat terhubung ini tidaklah cukup hanya dengan melakukan pemindaian keamanan sesekali dan menangani ancaman cyber secara reaktif. Proses pengelolaan kerentanan yang solid memiliki tiga keuntungan utama dibandingkan upaya ad hoc meliputi:

Peningkatan keamanan dan kontrol
Organisasi dapat mempersulit penyerang untuk mendapatkan akses ke dalam sistem dengan melakukan pemindaian rutin guna menemukan kerentanan dan menerapkan patch tepat waktu. Selain itu, organisasi dapat mengidentifikasi potensi kelemahan dalam postur keamanan dengan bantuan praktik pengelolaan kerentanan yang kuat sebelum penyerang menemukannya.

Visibilitas dan pelaporan
Pengelolaan kerentanan memberikan visibilitas potensi ancaman dan kerentanan secara real time kepada personel TI dengan menyediakan pelaporan terpusat, akurat, dan terbaru tentang status postur keamanan organisasi.

Efisiensi operasional
Bisnis dapat meminimalkan waktu henti sistem serta melindungi data dengan memahami dan mengurangi risiko keamanan. Waktu yang diperlukan untuk pemulihan dari insiden apa pun yang terjadi dapat dikurangi dengan meningkatkan proses pengelolaan kerentanan secara keseluruhan.

Cara mengelola kerentanan

Setelah menerapkan program pengelolaan kerentanan, ada empat langkah dasar untuk mengelola kerentanan serta kesalahan konfigurasi yang diketahui dan potensial.

Langkah 1: Mengidentifikasi kerentanan
Pemindaian untuk menemukan kerentanan dan kesalahan konfigurasi sering dilakukan di pusat program pengelolaan kerentanan. Pemindai kerentanan, yang biasanya berkelanjutan dan otomatis, mengidentifikasi kelemahan, ancaman, dan potensi kerentanan di seluruh sistem dan jaringan.

Langkah 2: Mengevaluasi kerentanan
Potensi kerentanan dan kesalahan konfigurasi yang sudah diidentifikasi harus divalidasi sebagai kerentanan yang nyata, diberi peringkat sesuai risiko, dan diprioritaskan berdasarkan peringkat risiko tersebut.

Langkah 3: Mengatasi kerentanan
Setelah evaluasi, organisasi memiliki beberapa opsi untuk mengatasi kerentanan dan kesalahan konfigurasi yang diketahui. Opsi terbaik adalah remediasi, yang berarti sepenuhnya memperbaiki atau menerapkan patch untuk kerentanan. Jika remediasi penuh tidak dapat dilakukan, organisasi dapat melakukan mitigasi, yang berarti mengurangi kemungkinan eksploitasi atau meminimalkan potensi kerusakan. Terakhir, organisasi dapat menerima kerentanan, misalnya ketika risikonya rendah, dan tidak melakukan tindakan apa pun.

Langkah 4: Melaporkan kerentanan
Setelah kerentanan diatasi, penting untuk mendokumentasikan dan melaporkan kerentanan yang diketahui. Melakukan hal tersebut dapat membantu personel TI melacak tren kerentanan di seluruh jaringan dan memastikan bahwa organisasi tetap mematuhi berbagai standar dan peraturan keamanan.

Solusi pengelolaan kerentanan

Penerapan proses pengelolaan kerentanan yang solid merupakan sebuah keputusan yang cerdas dan begitu penting. Sangatlah penting untuk menemukan solusi pengelolaan kerentananyang menjembatani kesenjangan antar tim, memaksimalkan sumber daya, dan menyediakan semua kemampuan visibilitas, penilaian, dan remediasi Anda di satu tempat.

Pelajari selengkapnya tentang Microsoft Security

Pengelolaan kerentanan

Hubungkan tim keamanan dan TI agar dapat meremediasi kerentanan dengan lancar.

Microsoft SIEM dan XDR

Dapatkan perlindungan terhadap ancaman yang terintegrasi di seluruh perangkat, identitas, aplikasi, email, data, dan beban kerja cloud.

Keamanan titik akhir

Amankan perangkat Windows, macOS, Linux, Android, iOS, dan jaringan dari ancaman.

Kurangi kerentanan keamanan

Dapatkan panduan komprehensif tentang pengelolaan ancaman dan kerentanan.

Tanya jawab umum

  • Beberapa jenis kerentanan umum dalam keamanan cyber meliputi: 

    • Kata sandi lemah
    • Prosedur autentikasi dan otorisasi yang tidak memadai, seperti yang tidak memiliki 2FA dan MFA
    • Jaringan dan komunikasi yang tidak aman
    • Malware dan virus
    • Penipuan pengelabuan
    • Belum menerapkan patch untuk kerentanan perangkat lunak dan perangkat keras
  • Pengelolaan kerentanan sangat penting bagi setiap organisasi yang bergantung pada teknologi informasi, karena proses tersebut dapat membantu melindungi dari ancaman yang diketahui dan tidak diketahui. Di dunia yang sangat terhubung saat ini, kerentanan yang baru terus ditemukan, sehingga penting untuk menerapkan proses guna mengelolanya. Dengan menerapkan program pengelolaan kerentanan, Anda dapat mengurangi risiko eksploitasi dan melindungi organisasi dari potensi serangan.

  • Perbedaan utama antara pengelolaan kerentanan dan penilaian kerentanan adalah bahwa pengelolaan kerentanan merupakan proses yang berkelanjutan, sementara penilaian kerentanan hanya dilakukan satu kali. Pengelolaan kerentanan adalah proses untuk terus mengidentifikasi, mengevaluasi, mengatasi, dan melaporkan kerentanan. Penilaian kerentanan, di sisi lain, adalah tindakan untuk menentukan profil risiko setiap kerentanan.

  • Pemindaian kerentanan adalah proses mengidentifikasi kerentanan keamanan yang diketahui dan potensial. Pemindai kerentanan, yang dapat dioperasikan secara manual atau secara otomatis, menggunakan berbagai metode untuk menyelidiki sistem dan jaringan. Setelah kerentanan ditemukan, pemindai akan mencoba mengeksploitasinya untuk menentukan apakah peretas juga berpotensi mengeksploitasinya. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk membantu organisasi menerapkan patch pada sistem dan mengembangkan rencana untuk meningkatkan postur keamanan secara keseluruhan.

  • Ada banyak cara untuk mengelola kerentanan, tetapi beberapa metode umum meliputi:

    • Menggunakan alat pemindaian kerentanan untuk mengidentifikasi potensi kerentanan sebelum dapat dieksploitasi
    • Membatasi akses ke informasi dan sistem sensitif hanya untuk pengguna yang berwenang
    • Memperbarui penambal keamanan dan perangkat lunak secara rutin
    • Menyebarkan firewall, sistem deteksi penyusupan, dan tindakan keamanan lainnya untuk melindungi dari serangan

Ikuti Microsoft Security